Pantai Pulau Merah berpasir putih membentang sepanjang tiga kilometer sehingga juga cocok untuk keluarga. Namun, ombak Pulo Merah yang cukup tinggi tidak terlalu sesuai untuk digunakan berenang, terutama bagi anak dibawah umur.

Ombak di kawasan Pulo Merah cukup menantang dan menjadi salah satu tempat ideal untuk para penggemar olahraga selancar. Ombak di pantai ini tergolong cukup tinggi karenan memiliki tinggi berkisar 3-5 meter dan cocok untuk pecinta olahraga selancar (surfing). Menurut para warga sekitar, turis yang sering berkunjung adalah turis-turis asal Prancis, Jerman, dan Australia.

President INSA atau Asosiasi Selancar Indonesia, Jro Made Supatra Karang, mengatakan bahwasanya pemandangan dan ombak di kawasan wisata Pulau Merah merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia.

"Saya juga sudah berkeliling dunia dan melihat pantai di banyak negara, tetapi belum pernah melihat pantai yang seindah dan sekeren Pulau Merah. Pertama kali berkunjung ke sini, saya langsung takjub akan pesonanya."

"Selain ombaknya yang bagus untuk surfing, keberadaan gugusan pulau-pulau juga menambah keindahannya. Ke depan, Pulau Merah bisa menjadi destinasi andalan Banyuwangi."

Manurut Jro Made, kelebihan Pulo Merah dibandingkan Pantai Plengkung antara lain pada ombaknya yang bisa menjadi tujuan peselancar pemula, amatir, dan profesional dengan ketinggian rata-rata dua meter. Berbeda dengan Pantai Plengkung atau G-Land yang hanya bisa dinikmati oleh para peselancar profesional. Selain itu, Pulau Merah juga lebih mudah diakses dengan kondisi jalan yang mulus serta dekat dengan pemukiman penduduk.sehingga memudahkan para wisatawan untuk membeli makanan atau menyewa papan selancara. Kebijakan pantai yang tidak memiliki banyak karang juga lebih aman untuk para peselancar. Dibandingkan ombak Pantai Kuta , ombak Pulo Merah lebih serius sehingga memungkinan para peselancar untuk melakukan manuver di dalamnya.